Mau cari apa.. cari aja disini

Kamis, 20 Januari 2011

Puisi Buat Bunda

Untukmu lbu
Untukmu lbu
Yang kian tak tertafsirkan oleh gelora emosiku
Apakah aku masih bisa bertanya
Ketika Aura cucu kecilmu sedang berlari ke sorga
Apa masih sempat kau lambaikan tangan untuknya?
Apakah masih sempat kau bekali ia dengan senyum dan doa?
Aura memang belum sempat memanggil
Atau merajuk manja di pangkuanmu
Tapi sholawat yang kau titipkan lewat telinganya
Kini telah bergema di sorga
Juga zikir yang kau ukir di hati sanubari
Telah memahkotainya di antara bidadari
Atas nama Aura
Aku mohon maaf kepadamu, lbu
Sebab cucumu yang ayu tetah bermandi cahaya
Bermain-main di sorga dengan berbagai kilau permata
Aura tak sempat menemani masa-masa senjamu
Tapi senyum manisnya telah terpahat di dinding sorga
Yang ketak akan kita tempati bersama
Atas nama Aura
ljinkan kubelah-belah rinduku
Antara luka dan tawa yang terus berebut mengisi kalbu
Ketika hanya sekelebat cucumu singgah
Namun begitu cepat Aura menyulam cinta
Dan menghias seluruh batinmu
Maafkan cucumu, Ibu
Jika tanpa sengaja Aura pernah membuatmu terjaga
Dan memberi makna pada malam-malammu dengan simponinya
Aura adalah bintang sorga yang jatuh ke bumi
Yang mengajari cinta dan tawa ketabahan pada ibu bapaknya
Aura adalah mutiara hati yang melipur rindu
Datang dan pergi bersama embun sorgawi
Berikanlah doamu, Ibu
Untuk mengantarkan melati putih ini pada kesuciannya
Walau untuk itu harus ada beribu gempa
Yang menerjang dada
Ibu..
DiBUai aKU dALam pELuk mANja..
TeRikaT akU dENgaNnyA..
BeRBakti tUgaS yAng akU jALAni..
TeLAh eNgkAU beRJaLan dALAm dUka dAn gEMbirA..
TeLAh mERaSA kEJamNYa dUNia..
NaMUn hAtiNYa tEtaP tULus..
DaLAm buAi dAn bELai..
INg!N aKU tUMbuH..
In9in aKU mENeruSKAn miMpi miMpi
yaNg tELaH LaMa tErtUNDa..
IbU.. INgin aKU mENgabd! PadAMu..
Kepada Ibuku
Tanganmu sibuk sepanjang hari
Ibu tak punya banyak waktu luang
Bila ku ajak kau bermain
Engkau menjawab “Ibu tidak sempat, Nak”
Engkau mencuci baju, menjahit, memasak,
Semua untuk Aku…
Tetapi kala aku tunjukkan buku ceritaku
Engkau menjawab “Sebentar Sayang…”
Di malam hari engkau tidurkan aku
Engkau dengarkan do’aku.. Engkau padamkan lampu
Lalu berjingkat meninggalkanku
Kalau saja engkau tinggal barang satu menit lagi..
Sebab hidup itu singkat, Tahun-tahun bagai berlari
Bocah cilik tumbuh begitu cepat
Aku tidak lagi berada di sisi Ibu
Membisikkan rahasia-rahasia kecilku
Buku-buku dongengku entah di mana
Takkan ada lagi ajakan bermain
Tak ada lagi cium Selamat Malam
Tak kudengar lagi do’amu
Semua itu milik masa lalu
Tanganmu dahulu sibuk sekarang diam
Hari-hari terasa panjang membentang
Kalau saja aku bisa kembali ke masa lalu
Menyambutmu hangat di sisiku
Memberiku waktu dari hatimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar